Kegalawan anak whv bulan ke 3 di Australia

Sekarang sudah bulan april, semangat masih menggebu-gebu disini.
Rasanya apa yang aku harapkan semakin mendekat, jika di tanya apa itu? Aku pun tidak yakin.

88days harus dilewati, agar visa bisa extend 2 th.
Pertanyaan besarnya setelah itu mau kemana?

Keluarga ingin aku mencoba apply di salah satu perusahaan disini, sebagai IT tentunya.
Tetapi rasanya masih berat, berat utk menerima kenyataan kalau aku masih kurang berpengalaman di banding orang-orang IT yang ada di sini, tidak hanya itu, Ijazah S1 ku pun tidak cukup kuat di gunakan disini.
Semua alasan itu membuat nyali ku ciut.

Abang Ipar ku memang bekerja disalah satu perusahaan perminyakan di Pert, terkadang jika di pikirkan dia yang hanya lulusan universitas daerah bisa bekerja disana adalah sesuatu yang hebat, apa lagi aku yang lulusan universitas di jakarta tentunya bisa memiliki kemungkinan lebih.

Tetapi kepercayaan diri ku tidak sebesar itu.

Satu lagi, jangan lupa. Abang ipar ku telah melalang buana bekerja di banyak negara, pengalamannya sudah segunung, karena itu dia mampu bersaing.

Sedangkan aku??
Pengalaman 2 tahun di jakarta tidak bisa aku jual disini. Aku tahu, aku harus sekolah lagi. Itu salah satu jalan melancarkan karir IT disini.

Sekolah lagi bukan hal mudah, banyak yang harus di pertimbangkan, dari segi biaya dan tentu saja IELTS juga harus di tingkatkan.

Uang yang harus di kumpulkan adalah $36.000, bukan uang yang sedikit.
Sekitar Rp 360.000.000 untuk gelar master.

Mungkin harus perlu banting tulang jadi whv selama 2 tahun baru uang sebanyak itu bisa terkumpul.

Tidak ada yang mudah dalam hidup, semuanya butuh proses dan pengorbanan.


Muldubbera, Queensland 13 April 2019.